BULETIN BELUKAR
Media Gerakan Rayon Farid Esack


CATATAN LIAR MAHASISWA KATALIS




PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur kehadirat Allah yang telahsenantiasa memberikan rahmat, hidayah serta kesadaranNya, sehingga dalam bulan yang istimewa ini kami pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Farid Esack bisa Kembali menerbitkan karya inteletual para kader berupa karya Buletin Belukar Volume-09 Edisi 01 2024.

Buletin Belukar kali ini hadir berkat semangat dari seluruh pengurus dan anggota.Harapan besar melalui media Gerakan Buletin Belukar ini mampu menjadi ruang, bagi kader untuk menyalurkan pengetahuannya melalui karya tulis. Kami juga berharap melalui media Buletin Belukar ini kader-kader PMII mampu terpantik untuk senantiasa merawat semangat literasi dan senantiasa mampu bersikap kritis dalam menyikapi realitas yang hari ini terjadi.

Sadar dan insaf, masih banyak kesalahan dan kekurangan dari penerbitan ini. Maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk terus memperbaiki dan menata ulang agar lebih baik lagi dalam proses penertiban berikutnya.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh Kontributor tulisan dalam Bulletin Vol.09 Edisi 01 ini dan seluruh pihak yang telah ikut berpartisipasi untuk turut serta membantu dalam proses penerbitan.

Selamat membaca! Ponorogo 16 September 2024

Atas Nama Kader PMII Rayon Farid Esack



SAMURAI RONIN DAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Siapa sih yang tidak tahu tentang samurai? Sebuah pasukan elit yang sangat termpil dalam seni bela diri dan di pandang terhormat oleh khalayak umum,menduduki jabatan jabatan strategis pada suatu Dinasti atau Kekaisaran mulai dari politik,keamanaan,ekonomi. Seorang samurai menjalani kehidupan yang berat, mereka dilatih sejak dini dengan pelatihan yang sangat keras untuk menjadi seorang samurai yang berbakat dan lihai dalam pertempuran juga dibekali dengan pengetahuan yang luas sehinga bijak dalam mengambil keputusan kelak.

Tapi tahukah anda dibalik gemilang nya jalan cerita dari seorang Samuarai terdapat sisi lain dari mereka,apa itu? Yaitu Samurai Ronin,apakah itu? Ronin adalah sebutan untuk para Samurai yang tidak mempunyai tuan atau majikan,mereka menjalani kehidupa tanpa tujuan dan biasanya hidup berkelana tanpa arah yang jelas,di segani tapi tidak memiliki orientasi. Ada banyak factor yang membuat samurai menjadi Ronin salah satu penyebab yang paling umum adalah meninggal atau terbunuhnya sang Kaisar atau pemimpin mereka. Jika tampuk kepemimpinan kosong atau tidak ada yang mengisi maka bisa dipastikan manajemen samurai akan berantakan dan menimbulka banyak permasalahan. Bisa jadi dengan kebijakan pemimpin yang dinila kurang sesuai dengan sudut pandang dan orientasi para samurai maka akan terjadi kudeta atau penggulingan kekuasaan yang menuntuk keadilan .

Begitupun organisasi kehamasiswaan ,sebuah wadah kaum terpelajar,kaum intelek terpandang hebat oleh khalayak luas ,menjadi agen of change,inisiator perubahan juga penjaga dan pewaris peradaban. Organisasi kemahasiswaan yang bergerak di bidang di bidang intelek social humanity yang melindungi hak hak orang orang yang tertindas,berjuang menumpas ketidak adilan dan penindasan. Sebuah tugas yang berat jika tidak di pimpin oleh sosok pemimpin yang tegas,cerdas,dan terampil juga bisa mengambil keputusan yang matang sesuai kondisi yang dihadapinya.

Jika diterus teruskan demikian maka bisa dipastikan organisasi tersebut akan perlahan namun pasti akan mengalami kehancuran karena ketidak mampuan pemimpin dalam mengelola sumber daya manusia nya secara optimal,setelah itu apa? Maka akan terjadi disintegrasi di dalam lingkup internal sendiri,mulai memisahkan diri karena sudah tidak sesuai dengan orientasi saat pertama kali di sepakati. Sosok pemimpin yang diharapkan mampu bergerak tepat dalam sikap dan kebijakan nyatanya tidak sesuai dengan yang diharapkan,cukup mengecewakan tapi itu kenyataan.

Lantas apa yang harus dilalukan jika sudah terjadi dmikian? Langkah pertama bisa dengan melakukan mediasi antara anggota dan pemimpin dengan berlandas keterbukaan,untuk meneyelesaikan masalah dibutuhkan

kepercayaan dan tanggung jawab dari berbagai elemen yang ada di dalam suatau organiasi. Dan kemungkinan terburuk adalah kudeta atau pencopotan jebatan ketua karena dinilai tidak mampu mengemban amanah organisasi dan di gantikan dengan seseorang yang lebih kompeten dengan catatan atas keputusan Bersama,terlihat kejam tapi itu adalah sebuah pilihan untuk keberlangsungan masa jabatan. 

Jika demikian pemimpin hanya ada dua pilihan,pertama berbenah dan introspeksi diri atau yang kedua meletakan kursi jabatan kepada orang yang lebih mampu dan kompeten. Dan halo apakabar organisasi kemahasiswaan hari ini? Jangan apatis terhadap hal hal di sekelilingmu,gunakan pikiran kritis mu sebagai pisau analisis,karena anda adalah seorang organisatoris sosialis humanis maka jangan ada sifat apatis,jangan menjadi mahasiswa ronin.


Politik Bola: Taktik Lapangan Hijau dan Kehidupan Nyata

Ketika kita membahas sepak bola, tidak jarang kita terjebak dalam anggapan bahwa permainan ini hanya tentang gol dan kemenangan. Namun, jika kita menyelami lebih dalam, ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari strategi di lapangan hijau. Salah satu strategi yang menarik untuk dibahas adalah Cattenaccio ala Italia, sebuah taktik yang menekankan pada pertahanan berlapis dan serangan balik cepat. Strategi ini menunjukkan bahwa bertahan dengan cerdik bisa sama efektifnya dengan menyerang tanpa henti.

Dalam konteks yang lebih luas, strategi ini juga relevan dalam kebijakan publik dan politik. Seperti yang disampaikan oleh Gus Dur dalam bukunya "Gus Dur dan Sepakbola," politik memiliki banyak kesamaan dengan sepak bola. Land Reform, misalnya, adalah kebijakan yang terus mencari celah dalam aturan kepemilikan tanah untuk memberikan keuntungan bagi rakyat kecil. Di sini, strategi politik menyerupai Cattenaccio, di mana upaya bertahan digunakan untuk menciptakan peluang bagi perubahan yang lebih besar.

Keseimbangan antara serangan dan pertahanan adalah kunci keberhasilan, baik di lapangan sepak bola maupun dalam kehidupan. Jika kita mengamati tim-tim


yang berhasil mencapai babak semifinal, mereka bukan hanya unggul dalam satu aspek saja, melainkan memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan serangan, pertahanan, dan lini tengah. Keberhasilan mereka sering kali ditentukan oleh kemampuan mengembangkan pola permainan yang paling efektif bagi kondisi tim masing-masing.

Gus Dur juga menyoroti bahwa dalam politik, seperti dalam sepak bola, penting untuk memiliki strategi yang jelas dan adaptif. Keyakinan pada strategi yang efektif dan keuletan dalam menerapkannya adalah faktor penentu kemenangan. Gus Dur mengingatkan kita bahwa politik, seperti sepak bola, bukan hanya soal menyerang lawan, tetapi juga soal bertahan dan mencari celah untuk membuat perubahan positif.

Adagium terkenal yang mengatakan bahwa serangan adalah pertahanan terbaik bukan hanya sekadar ungkapan, tetapi juga strategi yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tim yang mampu menekan lawan dengan serangan terus-menerus sering kali mengurangi tekanan pada lini pertahanan mereka sendiri. Dalam konteks yang lebih luas, sikap proaktif dan ofensif dalam menghadapi tantangan sering kali menjadi bentuk pertahanan yang paling efektif.

Dari sepak bola, kita bisa memetik banyak pelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam sepak bola, pelatih dan pemain selalu mencari kelemahan lawan untuk dieksploitasi. Demikian pula dalam kehidupan, kita harus peka terhadap peluang dan ancaman di sekitar kita.


Tim sepak bola yang sukses adalah tim yang mampu mengembangkan pola permainan yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan mereka. Dalam kehidupan, kita harus menemukan cara-cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan kita, berdasarkan situasi dan kondisi yang ada.

 

Sikap menyerang bisa menjadi bentuk pertahanan yang paling efektif. Dalam menghadapi tantangan hidup, sering kali kita perlu mengambil inisiatif dan bertindak proaktif untuk mengatasi masalah. Keseimbangan antara menyerang dan bertahan adalah kunci keberhasilan. Baik dalam sepak bola maupun dalam kehidupan, kita harus tahu kapan harus menyerang dan kapan harus bertahan.

Sepak bola mengajarkan kita banyak hal, bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga tentang kehidupan. Seperti yang diungkapkan oleh Gus Dur, politik dan sepak bola memiliki banyak kesamaan. Dari strategi di lapangan hijau, kita belajar tentang pentingnya keseimbangan, taktik yang cerdas, dan keuletan dalam menghadapi tantangan. Dengan memahami dan mengimplementasikan pelajaran dari sepak bola, kita dapat menjadi lebih tangguh dan efektif dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Mari kita ambil hikmah dari permainan ini dan terapkan dalam kehidupan kita. Dalam setiap langkah, ingatlah bahwa keseimbangan antara menyerang dan bertahan, serta kemampuan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman, adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Seperti dalam sepak bola, kehidupan juga membutuhkan strategi, adaptasi, dan semangat juang untuk meraih kemenangan.

Resensi

***Resensi Buku "Gus Dur dan Sepakbola": Menyimak Taktik Kehidupan dari Lapangan Hijau***

 

 

Buku "Gus Dur dan Sepakbola" menawarkan perspektif yang tidak biasa dari seorang tokoh besar Indonesia, Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab dikenal sebagai Gus Dur. Melalui buku ini, Gus Dur mengajak pembaca untuk menyelami lebih dalam hubungan antara dunia sepak bola dan kehidupan politik serta sosial. Resensi ini akan mengupas tuntas bagaimana Gus Dur memanfaatkan metafora sepak bola untuk menggambarkan strategi, taktik, dan dinamika kehidupan yang lebih luas.

Mengungkap Filosofi Sepak Bola dan Kehidupan

 

Sejak halaman pertama, Gus Dur berhasil memikat pembaca dengan gaya bercerita yang santai namun penuh makna. Ia menggambarkan sepak bola bukan hanya sebagai permainan yang melibatkan dua tim yang saling berhadapan, tetapi juga sebagai cerminan dari kehidupan manusia yang kompleks dan dinamis. Dalam buku ini, Gus Dur menyoroti bagaimana strategi sepak bola dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam politik.


Cattenaccio: Strategi Bertahan dan Serangan Balik

Salah satu konsep yang menarik dalam buku ini adalah pembahasan mengenai strategi Cattenaccio, sebuah taktik sepak bola Italia yang fokus pada pertahanan berlapis dan serangan balik cepat. Gus Dur dengan cerdas mengaitkan strategi ini dengan kebijakan politik, khususnya Land Reform. Ia menjelaskan bagaimana strategi bertahan yang kuat dan mencari celah untuk menyerang bisa diterapkan dalam merumuskan kebijakan yang efektif dan tepat sasaran.

Keseimbangan dalam Kehidupan dan Sepak Bola Gus Dur menekankan pentingnya keseimbangan antara menyerang dan bertahan, baik dalam sepak bola maupun dalam kehidupan. Ia mengajak pembaca untuk memahami bahwa kemenangan tidak hanya ditentukan oleh kekuatan serangan, tetapi juga oleh kemampuan untuk bertahan dan mencari celah dalam tekanan. Dalam politik, seperti halnya di lapangan hijau, keseimbangan ini menjadi kunci keberhasilan.

Serangan sebagai Bentuk Pertahanan Terbaik

 

Buku ini juga membahas adagium terkenal bahwa "serangan adalah pertahanan terbaik." Gus Dur menyoroti bahwa sikap proaktif dan ofensif sering kali menjadi bentuk pertahanan yang paling efektif. Dalam kehidupan, kita sering kali perlu mengambil inisiatif dan bertindak proaktif


untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan kita. Pendekatan ini, menurut Gus Dur, tidak hanya relevan dalam sepak bola tetapi juga dalam setiap aspek kehidupan kita.

Kesimpulan

"Gus Dur dan Sepakbola" adalah sebuah buku yang luar biasa, menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana strategi dan taktik sepak bola dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Gus Dur dengan cerdas dan penuh hikmah mengajak pembaca untuk melihat sepak bola dari sudut pandang yang berbeda, sebagai cerminan dari dinamika kehidupan yang kompleks.

Buku ini bukan hanya untuk para penggemar sepak bola, tetapi juga untuk siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang kehidupan dan strategi dalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan gaya bercerita yang menarik dan penuh makna, "Gus Dur dan Sepakbola" menjadi bacaan yang sangat direkomendasikan untuk semua kalangan.

Dengan membaca buku ini, kita diajak untuk merenungkan kembali bagaimana kita bisa mengambil pelajaran dari permainan sepak bola dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti Gus Dur, mari kita belajar untuk menjadi lebih bijaksana dan adaptif dalam menghadapi setiap situasi, baik di lapangan hijau maupun dalam kehidupan nyata.


AROMA BUKU DAN RASA PENA

Bagian I

ADELIA NUGRAHENI

Mengulas buku : Il Principle (sang pangeran)

Karya Niccolo Machiavelli

Pada tanggal 24 Juni 2024 pukul 13.56 WIB saya diberikan tantangan membaca buku dari seorang penggerak yang tidak dapat diragukan lagi eksistensialis dan idealismnya. Tanpa berpikir panjang saya menerima tantangan tersebut dan mulai membaca pada saat-saat tertentu. Hingga pada tanggal 30 Juni 2024 pukul 18.30 WIB saya menyelesaikan buku tersebut. Saya memulai untuk menuliskan hasil bacaan saya dengan bahasa sederhana. Mencium aroma bacaan yang membuat nyaman dan enggan untuk beranjak pergi, kemudian menyampaikan rasa dengan menggerakan pena menjadi sebuah tulisan baru dengan makna yang sama.

Niccolo Machiavelli, ia dilahirkan di Forence, Italia, pada tahun 1469. Karya dari seorang filsuf ini diantaranya Il Principle (The Prince), The Discourse Upon the First Ten Books of Titus Livius, The art Of War, A History of Florence, dan La Mandragola. Dari bebagai karyanya Il Principle menjadi hal yang paling diingat, karena isi dari buku ini seakan menghalalkan segala cara untuk menguasi medan dan mempertahankan kekuasaan. Pendekatan pada tulisan


ini menggunakan pemikiran yang pragmatis dan realistis. Buku ini merupakan buku klasik yang menyoroti tentang perangan manusia, kekuasaan dan poltitik. Manchiavelli menggunakan pendekatan empiris atau sejarah sebagai analisis bagaimana model kekuasaan pada masa itu. Melalui karya ini ia menggambarkan sebuah dinasti politik dengan ketrampilan dan ketegasan sehingga dapat mempertahankan kekuasaan. Buku ini memberikan pandangan bahwa pemimpin dapat mrmbaca situasi dan kondisi medan yang dipimpinnya. Dinamika daerah kekuasaan harus di kuasai oleh pemimpin sehingga dapat menyusun strategi yang ampuh untuk mencapai tujuan politik.

 

Buku ini memunculkan kontroversial bagi publik karena dianggap sebagai politik yang kasar dan tidak bermoral. Namun buku ini menceritakan kondisi politik yang tidak stabil dan berbagai koflik antar negara, dengan menyajikan hal demikian pembaca dapat mengerti bagaimana menjalankan kekuasaan dan mempertahankan negara. Buku ini tetap relevan dan sangat menarik untuk di diskusikan dan diperdebatkan. Pendekatan yang pragmatis dan realistis ini akan membuka pandangan para pemimpin untuk memahami politik dengan realistis.

Beberapa poin penting yang saya dapatkan dari buku ini diantaranya :

1.    Pemimpin harus mampu mempertimbangkan kepentingan negara di atas apapun. Tujuan utama seorang pemimpin adalah mempertahankan kekuasaan dan kestabilan negara. Tidakan menjadi penentu bagaimana nasib negara. Terlepas dari moralis pemimpin harus siap dengan manipulatifnya demi tujuan negara.

2.                   Kebijaksanaan dan berpikir kritis sangat penting dalam menjalankan kekuasaan. Pemimpin harus cerdas dan jeli dalam membaca situasi politik, memahami dinamika kekuasaan, dan mampu mengambil keputusan yang tepat. Pemimpin mampu menhadapi dinamika yang berubah dan beradabtasi untuk bertahan pada kekuasaan.

3.       Strategi dan langkah yang efektif dalam mempertahankan kekuasaan. Beberapa prinsip politik seperti membangun dominion-dominion yang kuat, pentingnya bangunan yang kokoh dan tidak tegantung pada faktor-faktor yang tidak membangun.

 

Machiavelli berpendapat bahwa realitas politik seringkali tidak sejalan dengan standar moralitas yang dipegang masyarakat pada umumnya. Pemimpin harus siap untuk mengajukan pandangan bahwa pemimpin harus siap melakukan berbagai tindakan yang tidak bermoral untuk mempertahankan negara. Machiavelli mengajak pembaca ntuk memandang politik dengan rasional dan praktis, yang tidak selalu sejalan dengan moralitas.

 

Kesimpulannya politik merupakan suatu realitas yang tidak bisa di maknai dalam sudut pandang  moralitas. Pemimpin harus memiliki kesiapan dalam menghadapi arus dengan cara bertindak yang tidak bermoral jika diperlukan untuk mempertahankan negara. Akan tetapi kesimpulan yang saya ambil tidak bisa menjadi sesuatu yang paten yang harus disepakati, karena ini tidak bisa menjadi kebenaran untuk berwenang-wenang dan tidak memilki rasa kemanusiaan. Kemudian, kebijakan dan kecerdikan merupakan elem yang sangat penting untuk dikuasai oleh para pemimpin. Pemahaman yang mendalam mengenai dinamika politik harus di kuasai pemimpim. Sehingga pemimpin harus fleksibel dan mampu beradaptasi dalam mengahadapi dinamika politik yang berubah. Membangun kekuasan yang kokoh dan stabil menjadi hal yang penting. Pemimpin harus memiliki dukungan yang kuat dari rakyat dan menjaga hubungan dengan petinggi politik lainnya. Dukungan rakyat sangat penting dan mengendalikan kekuatab politik menjadi kunci dari kekuatan kekuasaan.

 

Saran untuk seorang pemimpin harus dapat memperhatikan bagaimana konteks politik dan kepentingan negara. Kepentingan umum menjadi prioritas bagi seorang pemimpin. Tindakan dan keputusan yang diambil bertujuan untuk kesejahteraan rakyat dan memajukan negara serta masyarakatnya. Ketika ingin mengimplementasikan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Machiavelli perlu dilakukan dengan bijaksana. Karena dinamika politik itu berbeda-beda. Dalam pengambilan kebijakan juga perlu pertimbangan yang matang. Jalan pegambilan keputusan juga harus memperhatikan hak asasi manusia. Dasr pemikiran yang disajikan dalam karya ini dapat diterapkan pada dinamika politik yang kompleks.

 

PATRIARKI DAN WANITA               MODERN

Cewek kok pulang malam? Cewek kok kaya gitu sih? Cewek kok blab bla bla. Mungkin terdengar relate benget dengan kehidupan sehari hari,khususnya para perempuan,kata kata penghakiman seakan terus dilontarkan atas setiap tingkah laku dari seorang perempuan seakan akan perempuan selalu serba salah dan serba tidak benar.

Berbanding terbalik dengan laki laki yang selalu disanjung ,dipuja dan di dukung atas setiap usahanya ,inilah yang mungkin melatar belakangi gerakan Feminisme yang menggaungkan kesetaraan di Eropa,yaitu penghapusan budaya Patriarki yang seakan akan membatasi perempuan untuk ikut andil dalam setiap lini kehidupan ,baik untuk berpendapat ataupun posisi dalam pkerjaan.

Setelah perjuangan Panjang pada akhir abad 19 sejak gerakan Feminisme di gaungkan oleh negara negara barat,akhirnya perempuan mendapatkan hak nya untuk bisa sejaja dengan laki laki dan berhasi menghapus budaya patriarki yang membelenggu dan Sekarang banyak perempuan modern yang belajar dari masa lalu yaitu tentang kesetaraan gender,patrarki dan feminisme.

 

 

 

 

 

Dengan belajar arti feminisme dan patrarki maka banyak perempuan sekarang yang terlalu berlebihan menggunakan istilah patriarki ,bila mana ada seorang laki laki yang bertanya atas kesanggupan peran yang dipegang perempuan makai a akan melontarkan “anda jadi laki laki    jangan patriarki”,yang seakan akan laki laki yang berada     diposisi itu serba salah dalam bertindak atas perempuan,akan tetapi tidak semua laki laki bertindak demikian untuk merendahkan tetapi bisa jadi memang murni ketidaktahuan dan membutuhkan kepastian.

Perempuan seolah olah mendapatkan angin segar dan senjata baru untuk membalas laki laki di masa lalu dengan berli ndung di balik kata Patriarki

,namun secara tidak sadar mereka membuat konsep penindasan yang baru yaitu Neo Patriarki,Neo yang berarti wujud baru atau pun konsep baru dan Mtriarki adalah dominasi perempuan atas laki laki,lantas dengan senjata baru mereka mulai mengintervensi laki laki.

Selain dari pada itu,banyak forum diskusi intelektul yang membahas tentang gender itu lebih banyak di dominasi oleh perempuan,seakan akan laki laki adalah makhluk kejam dan tidak berperi kemanusiaan yang menindas perempuan dan perempuan yang selalu merasa menjadi korban . Banyak Lembaga sosial dan organisasi organisasi yang memberikan perlakuan khusus untuk perempuan.

Contoh perlakuan khusus untuk perempuan itu seperti Lembaga khusus perempuan maka secara tidak langsung membatasi ruang gerak perempuan itu sendiri yang seakan akan tidak layak bersanding dengan laki laki,lantas mana aktualisasi dari kesetaraan yang di gaungkan ? dengan kejadian Neo Matriarki ini harusnya ada Lembaga yang menaungi para laki laki yang terkena dampak Neo Matriarki,adakah Lembaga seperti itu sekarang? Kenapa? Dimana letak keadilan gender?

 

 

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENTINGNYA ADVOKASI GENDER DALAM RANAH MEDIA SOSIAL, PR. PMII RAYON FARID ESACK KEMBALI ADAKAN WEBINAR NASIONAL