IAIN jadi UIN, Apa Bedanya?




Senin, 26 Mei 2025 IAIN Ponorogo resmi alih status menjadi UIN Kyai Ageng Muhammad Besari. Peralihan status ini merupakan sebuah tonggak sejarah yang patut diapresiasi, baik dari civitas akademika serta seluruh masyarakat secara luas. 

Perubahan ini bukan hanya sekadar pergantian nama atau status kelembagaan, melainkan juga membawa konsekuensi besar terhadap arah, visi, & kiprah kampus untuk menciptakan warga yang lebih maju & berdaya saing. Namun, kembali pada euforia & pujian yg muncul, terdapat sejumlah hal yang perlu dijadikan perhatian bersama, terutama apabila kita ingin transformasi ini benar-benar membawa manfaat konkret & bukan sekadar sebagai formalitas administratif belaka.

Jika dilihat, tentunya perubahan status ini membuka peluang besar bagi UIN Kyai Ageng Muhammad Besari sebagai sentral pendidikan Islam yang lebih terdepan dan inklusif. Dengan status universitas, kampus ini sekarang mempunyai wewenang untuk membuka program studi pada luar rumpun ilmu agama. Hal ini tentu saja akan memperluas cakrawala keilmuan mahasiswa, dan meningkatkan daya saing lulusan pada dunia kerja yang semakin kompleks dan multidisiplin. 

Hal lain yang menjadi sorotan adalah perubahan nama yang menggunakan nama sosok Kyai Ageng Muhammad Besari juga sebagai simbol bertenaga bahwa kampus ini permanen berakar dalam tradisi & nilai-nilai lokal, meski terus beranjak menuju kemajuan.

Namun, pada tengah asa akbar itu, perlu diingat bahwa perubahan status tidak hanya berhenti dalam aspek administratif dan seremoni. Jangan sampai peralihan ini hanya sebagai momen ganti papan nama dan seragam, sedangkan adminstrasi substansi pendidikan dan kualitas layanan permanen stagnan. 

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi merupakan kesiapan dari daya manusia. Banyak dosen dan daya kependidikan yang selama ini terbiasa menggunakan pola pikir & metode pedagogi berbasis agama, sekarang dituntut untuk mengikuti keadaan menggunakan disiplin ilmu baru yang mungkin sama sekali berbeda. Apabila tidak terdapat upaya berfokus untuk menaikkan kompetensi mereka, baik melalui pelatihan, studi lanjut, juga rekrutmen energi pendidik baru, maka acara studi baru yang dibuka mampu saja hanya sebagai formalitas tanpa kualitas.


Oleh: Sa’idah Adenia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELANTIKAN RAYA PMII SE-KOMISARIAT IAIN PONOROGO