Buletin Belukar Vol- XI



 Kata Pengantar


Bismillahirrahmanirrahim. Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, maghfiroh, serta hidayahnya, sehingga dalam kesempatan ini kami pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Farid Esack bisa kembali memulai, penerbitan karya tulis “Buletin Belukar” Volume-11 Edisi 7 April 2024.

Dalam Buletin edisi ini, kami sedikit mengulas makna, refleksi, dan arah gerak PMII sebagai organisasi Ke-Mahasiswaan. Buletin ini terbit, murni atas rasa tanggung jawab merawat ilmu pengetahuan dalam berorganisasi dari Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Farid Esack.

Kami berharap, terbitnya buletin belukar dirasa mampu mewadahi para kader terkhusus di Rayon Farid Esack yang memiliki fokus pengetahuan di wilayah kepenulisan. Dan juga kami berharap tinggi kepada para kader PMII Rayon Farid Esack agar sadar bahwasanya merawat kultur ilmu pengetahuan bukan hanya melulu mendapatkan sebuah pemahaman baru, tapi juga harus mengikat sebuah pemahaman yang sudah diperoleh melalui sebuah tulisan.

Kami juga sedikit banyak menyadari jikalau dalam penerbitan Buletin Belukar ini masih terjadi banyak kekurangan entah itu dalam muatan substansial yang kurang terlalu ber-Bobot, dan juga ke teledoran dari pengurus (kemoloran penerbitan, sosialisasi Buletin), terlepas daripada itu semua kami selaku pengurus memohon maaf yang se-besar-besarnya.

Maka dari itu, kami berharap banyak kritik dan saran yang masuk untuk memperbaiki penerbitan Buletin Belukar kedepannya. 

Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada seluruh elemen pihak yang sudah ikut berpartisipasi membantu penerbitan Buletin Belukar ini.

Akhiron...

Wallahul Mu’affiq Ilaa Aqwamith Thoriq.


Selamat Membaca!











SUSUNAN REDAKSI

PENANGGUNG JAWAB

Putra Maulidin

PIMPINAN REDAKSI

Adelia Nugrahaeni

REDAKTUR PELAKSANA

Faris Hamdani

DESIGN/LAYOUT

Zakaria Putra 

REDAKSI

Iqbal Desvio. A 

Faris Hamdani

Adelia Nugrahaeni

Putra Maulidin



Breaking News!!

AKUN INSTAGRAM IAIN PONOROGO DI RETAS!!! 

Ponorogo, 07 April 2024 Instagram resmi IAIN Ponorogo, diretas menjadi situs jual beli handphone. Admin Instagram IAIN Ponorogo memberikan informasi kepada seluruh civitas akademika berkaitan dengan hal tersebut. Dari pengamatan pada pukul 14.00 WIB, Jum'at, 5 April 2024 terlihat akun IAIN Ponorogo membuat story tentang give away handphone, yang biasanya berisi tentang kegiatan dan informasi menjadi bergambar handphone dengan cara mengklaim WhatsApp yang tercantum pada postingan. Instagram dapat menjadi target hacker untuk melakukan aksi mebajak atau meretas akun. Menurut KBBI meretas sendiri memiliki arti menggunakan komputer atau perangkat teknologi lainnya untuk mengakses data milik orang atau organisasi lain secara tidak sah. Mahasiswa IAIN Ponorogo merasa kebingungan. "Saya kira IAIN Ponorogo berkolaborasi dengan pihak penjual handphone makanya ada postingan jual beli Handphone", ungkap salah satu mahasiswa IAIN Ponorogo. Seharusnya pihak yang bertanggungjawab mengurus akun Instagram segera melakukan perbaikan. Karena saat ini masa pendaftaran mahasiswa baru yang pastinya mereka akan mencari informasi terkait kampus melalui Instagram.

Redaktur: Adelia Nugrahaeni





 Pemimpin Katalisator : Memahami Urgensi Pemimpin untuk melakukan sebuah Perubahan


oleh: Iqbal Desvio


Organisasi tidak bisa terus-menerus berada dalam tahapan yang sama, harus berjalan atau berpindah ke tahap berikutnya, artiya harus melakukan perubahan. Organisasi harus melakukan perubahan agar tetap relevan dengan dinamika yang terjadi di lapangan. Dalam melakukan suatu perubahan maka dipeerlukan suatu dorongan agar mempercepat dalam merealisasikan sesuatu. Tentunya banyak hal yag harus dipenuhi untuk mecapai tujuan tersebut. Salah satunya diperlukan seorang pemimpin yang cakap, tanggap dan mampu melakukan sebuah perubahan.

Pemimpin bisa diartikan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dalam mengarahkan atau mengkoordinasi untuk meraih tujuan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Munculnya seorang pemimpin itu dapat dikemukakan dalam banyak teori. Salah satunya yaitu teori sosial, di dalam teori ini dijelaskan bahwasannya seseorang akan menjadi pemimpin jika lingkungan, waktu atau keadaan yang memungkinkan dia menjadi pemimpin. Semua bisa menjadi pemimpin asal diberikan kesempatan dan pembinaan untuk mempimpin, meskipun mereka tidak memiliki bakat khusus (Leaders are built, not born). 

Perbedaan antara pemimpin dan kepemimpinan adalah jika pemimpin lebih ke seseorang yang melakukan, sedangkan kepemimpinan adalah sikap, perbuatannya dalam memimpin. Pemimpin lebih kepada seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama. Sedangkan kepemimpinan bisa diartikan sebagai bentuk interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, mulai dari cara bersikap sampai cara mempengaruhinya.

Pemimpin harus mampu menjadi Agent of Change atau menjadi agen perubahan dalam organisasi untuk membantu para anggota untuk beradaptasi dengan dinamika yang terjadi pada realitas dilapangan. Maka dari itu untuk mencapai suatu perubahan yang sukses, pemimpin harus memiliki karakteristik seperti:

1. Menunjukkan keberanian.
2. Mampu menempatkan anggota sesuai dengan kapabilitasnya.
3. Memiliki visi yang jelas.
4. Mengenali dan belajar dari kesalahan.
5. Bisa mengaktualisasi nilai-nilai yang mendorong untuk beradabtasi dengan segala keadaan.
6. Memiliki progres yang jelas.

Selain memiliki karakteristik pemimpin juga harus memperhatikan tahap-tahapan yang penting untuk memberikan arahan dalam proses perubahan. Salah satunya memberikan rasa kebutuhan akan perubahan kepada lingkungan sekitar, mengumpulkan orang-orang yang tepat untuk membuat rencana perubahan, memberikan visi serta strategi yang jelas untuk memberikan gambaran untuk mencapai perubahan yang dituju, selalu melakukan komunikasi, menyingkirkan hambatan yang ada dan mendorong orang-orang untuk bertindak/bekerja secara kreatif, mencapai goals kecil dalam perubahan dan merayakannya untuk menjaga semangat orang-orang dalam organisasi, teruslah bergerak maju, dan mencari jalan agar perubahan yang dilakukan/dicapai tetap menempel ke dalam work habbit orang-orang organisasi.

Oleh karena itu penting bagi pemimpin untuk memahami terkait hal-hal telah disampaikan datas. Diharapkan pemimpin dapat mengerti urgensinya dan mengerti serta memahami perannya sebagai seseorang yang melakukan sebuah perubahan. 





Pemuda PMII Sebagai Pembaharu Pendidikan yang Berbasis Merdeka Bagi Rakyat. 


oleh: Faris Hamdani


Sejatinya Mahasiswa, sebagaimana di gaung-gaungkan dengan suara lantang bahwa mahasiswa ialah [agent of change] atau dalam bahasa kita adalah Agen Perubahan. Namun, dengan merosotnya zaman [Katakanlah seperti itu] para mahasiswa ini mulai kehilangan spirit, marwah, dan kadang-kadang banyak yang pura-pura lupa akan citra diri nya. Sebagaimana yang penulis rasakan, dalam perkuliahan yang membosankan dan katakan saja saya agak malas untuk berangkat. Disana Pendidikan hanya dijadikan sebagai sebuah formalitas dan juga pemenuhan kebutuhan struktural, yang mana seharusnya, kalo menurut prespektif pribadi penulis "Sejatinya pendidikan bertujuan untuk mempercerdas, memperhalus, dan memberdayakan mereka yang lemah dengan tidak banyak menuntut serta membela mereka yang lemah". Namun, berbanding terbalik ketika saya di kampus, disana para pengajar/pendidik entah itu apa namanya mereka banyak sekali yang tidak mencerminkan bahwa dirinya seorang pendidik. Banyak pula dari mereka yang menjadi predator ataupun aktor utama pelecehan seksual kepada lawan jenisnya di kampus. _Naudzubillahi min dzalik_ [istighfar pak wes tuo, wes ndue anak bojo].


Pendidikan yang memerdekakan bagi rakyat menurut Soewardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara adalah "Suatu proses pendidikan yang meletakan unsur kebebasan anak didik untuk mengatur dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah dan batiniah". 

Jika kita mengutip tulisan diatas, kemudian penulis memiliki sebuah persepsi baru bagaimana pendidikan yang memerdekakan adalah proses pengembangan minat dan bakat individu menuju berkembangnya soft skill yang diwadahi dan ditampung dalam lembaga pendidikan kemudian diasah serta dikembangkan menurut minat dan bakatnya dengan terbebasnya fikiran individu tersebut dari tekanan internal dirinya dan juga eksternal dirinya. 


Secara historis, pendidikan yang memerdekakan bukanlah sesuatu yang asing bagi pendidikan di negara kita. Karena dari dulu sudah ada yang mencetuskan konsep-an pendidikan yang memerdekakan. Pendidikan itu telah dijalankan oleh Soewardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara. 


Penulis pernah mendengar ada yang mengatakan dan secara sontak penulis pun menyadarinya bahwa itu benar dan ideal untuk diterapkan. "Kita tidak bisa memaksakan murid untuk pintar dan bisa dengan mata pelajaran yang kita ajarkan selaku guru, biarlah mereka belajar sesuai kebebasan murid untuk mengatur dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah dan batiniah". Namun, berbanding terbalik dengan pendidikan kita yang sekarang ini. Pendidikan yang sekarang hanyalah dijadikan sebagai batu loncatan ataupun untuk melanggengkan kepentingan para pro elit yang mempunyai sistem dan juga sistem yang mengharuskan para siswa nya untuk bisa menguasai segala bidang, namun juga tidak ada kesinambungan proses setelah para siswa dapat mengusasi segala hal tersebut agar dapat menjadikan individu yang bisa dikatakan dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri ataupun orang orang terdekatnya. Seolah olah pendidikan hanya mencetak generasi yang siap dipekerjakan sebagai buruh ataupun tangan kanan bagi para elit tersebut. Sedangkan konsep pendidikan sendiri yang seharusnya adalah merdeka bagi siswa atau rakyat. Mereka lah yang seharusnya membawa pendidikan yang diperoleh nya ke ranah masyarakat dan merubah kehidupan menjadi lebih baik. Namun, itu juga kembali lagi kepada individu mau menjadi agen perubahan ataupun tidak. 



Peranan Kader PMII Sebagai Mahasiswa yang Seutuhnya. 


Pendidikan menempati posisi yang amat strategis dalam pembangunan bangsa, terutama pada jangka panjang. Karena demikian pentingnya pendidikan, hingga ayat al-Qur’an yang pertama kali diturunkan Allah, yaitu surat al-‘Alaq ayat 1 sampai dengan 5 adalah berkenaan dengan pendidikan. Arti lima ayat tersebut selengkapnya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Ia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu muliakanlah. Dia telah mengajarkan manusia dengan pena.” Lima ayat surat al-Alaq ini telah menetapkan lima unsur pokok pendidikan. Yaitu (1). Unsur Ideologi pendidikan yang bercorak humanisme teo-centred, sebagaimana dipahami dari ayat “iqra bismi rabika al-ladzi khalaq.” Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. (2). Unsur metode dan pendekatan dalam proses pembelajaran yang berbasis pada aktivitas siswa (student centred) sebagaimana terdapat dalam kalimat iqra’: bacalah yang diulang sebanyak dua kali. (3). Unsur kurikulum pendidikan yang bersifat terbuka dan virtual, yaitu segala sesuatu yang belum diketahui sebagaimana, terdapat dalam ayat: ‘allama al-insaan maa lam ya’lam’ :mengajarkan manusia tentang segala sesuatu yang belum diketahuinya. (4)Unsur tenaga pendidik, yang dalam hal ini Allah SWT, sebagaimana terlihat pada ayat “allama al-Insaan”:Dia telah mengajarkan manusia, dan (5). Unsur teknologi pendidikan, yang direpresentasikan dengan kosakata “al-qalam”, sebagaimana terdapat dalam ayat: “allama bi al-qalam", Mengajarkan manusia dengan pena.


Namun demikian, pendidikan di Indonesia masih menghadapi sejumlah permasalahan yang hingga saat ini belum terpecahkan. Masalah pendidikan tersebut, antara lain berkenaan dengan mutu yang masih rendah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang belum mencukupi baik secara kuantitatif maupun kualitatif, serta penyebarannya yang belum begitu bisa dikatakan merata, pengelolaan pendidikan yang masih belum profesional dan memuaskan pelanggan, pembiayaan pendidikan yang masih merata dan belum mencukupi, pemerataan pendidikan bagi seluruh seluruh masyarakat, relevansi lulusan pendidikan dengan tuntutan dunia kerja, serta moral dan karakter peserta didik yang cenderung merosot.


Berkenaan dengan problema pendidikan tersebut, para Kader PMII, sebagai komponen bangsa terbesar dapat ikut serta mengatasinya sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas yang dimilikinya. Tulisan [saya lebih menyebutnya sebagai catatan sih-heuheu] ini lebih lanjut akan mengemukakan beberapa peran yang dapat dilakukan oleh para pemuda dalam ikut serta mengatasi problematika pendidikan tersebut.


Sejarah mencatat, bahwa dari sejak pra-kemerdekaan, para pemuda telah aktif dalam kegiatan pendidikan. Berdirinya Taman Siswa di Jogjakarta, misalnya merupakan bukti bahwa dari sejak awal para pemuda telah terlibat dalam bidang pendidikan. Dalam situasi di mana pendidikan masih menghadapi problematika yang demikian besar, serta tantangan era globalisasi yang demikian kuat, peranan kader PMII di masa sekarang walaupun spiritnya sama, namun bentuk dan programnya dapat berbeda dengan keadaan sebelumnya. Peran tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.

Pertama,  di samping menjadi pendidik yang baik, para pemuda terutama kader PMII dapat menjadi volunteer yang berjuang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada masa lalu ada mahasiswa yang dimobilisasi menjadi pendidik secara sukarela terutama bagi masyarakat di daerah terpencil. Sifat dan karakter pemuda sebagaimana tersebut di atas, memungkinkan para pemuda dalam melaksanakan tugas ini.

Kedua, para pemuda terutama kader PMII dapat membangun sekolah alternatif non-formal untuk membantu anak-anak yang putus sekolah karena permasalahan biaya pendidikan. Hingga saat ini, masih banyak anak usia sekolah yang tidak dapat melanjutkan pendidikan karena tidak adanya biaya.

Ketiga, para pemuda terutama kader PMII dapat melaksanakan pendidikan alternatif melalui program paket A (setara SD/Ibtidaiyah), program paket B (setara SMP/Tsanawiyah, program paket C (setara dengan SMU/Aliyah bagi kelompok sosial yang tidak memiliki persyaratan mengikuti pendidikan formal). Kelompok sosial tersebut misalnya anak para Gepeng (Gelandangan dan Pengemis), anak para PSK (Pekerja Sex Komersial),  para pengamen, para pemulung, dan lain sebagainya. Pelaksanaan pendidikan ini dapat memanfaatkan berbagai sarana yang ada di masyarakat, seperti gerbong kereta api yang tidak aktif, balai desa, Pos Siskamling, rumah penduduk yang ditinggalkan penghuninya, gedung-gedung terbengkalai, lahan parkir, kios-kios yang tidak digunakan, bahkan ruangan terbuka.

Keempat, para pemuda terutama kader PMII dapat melaksanakan pendidikan dengan memanfaatkan media-media informasi dan komunikasi dengan menyebarkan tulisan-tulisan dengan menyebarkan tulisan-tulisan mengenai problematika pendidikan yang terjadi yang dibuat oleh para kader PMII. Dengan menyebarnya tulisan-tulisan melalui media tersebut, maka hal ini dapat menyadarkan masyarakat tentang kondisi pendidikan Indonesia saat ini. Atau para pemuda dan kader PMII yang lainnya dapat langsung terjun ke dalam masyarakat untuk memasyarakatkan bahwa begitu pentingnya pendidikan bagi kehidupan bangsa.








DAMPAK PEKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP MASYARAKAT LUAS


oleh: Putra Maulidin


Perkembangan teknologi sang pesat yang merubah pola kehidupan manusia secara menyeluruh, Terkhusus Dalam Digitalisasi Kehidupan. DIGITALISASI KEHIDUPAN MERUPAKAN keadaan pola interaksi dalam aspek apapun yang dilaksanakan secara online atau tidak bertemu secara langsung. digitalisasi kian perkembang dan menjadi candu bagi masyarakat luas yang menyebabkan dampak positif dan negatif. Dampak positif dari pada digitalisasi yaitu; 

pertma, kemudahan dalam komunikasi, perkembangan media sosial memberikan peranan penting dalam aspek komunikasijarak jauh maupun dekat. Pengiriman pesan dalam waktu singkat, dan bertemu secara online dengan kerabat ataupun rekan kerja. Hal tersebut merupakan komunikasi yang efisien yang meringkas ruang dan waktu. Pasalnya sebelum era digitalisasi komunikasi membutuhkan perangkat, ruang dan waktu yang banyak dalam artian kurang efisien. 

Kedua, akses informasi secara instan, perkembangan teknologi telah membuat akses informasi secara digital yang memudahkan dan mempercepat penyebaran informasi pada khalayak umum. Segala informasi baik secara nasional mapun internasional dapat diakases dengan mudah dan cepat melalui internet dan ini juga mendukung kemudahan dalam mengkses riset, dan pembelajaran. Hal tersebut sangant membantu dalam dunia pendidikan,jurnalis dsb. Yang berkaitan tentang informasi.

Ketiga, ekonomi digital. Istilh ekonomi dgital hari ini merupakan proses perekonomian yang serba online baik secara manajemen,promosi, dan interaksi dengan konsumen. Digitalisasi sangat membantu proses bisnis dan pekerjaan lebih instan. Hal ini dapat meringkas wkatu dan rasio pembiayaan serta terorganisir secara auto dengan adanya sistem digitalisasi.

Keempat, akses pendidikan global. akses yang dimaksudkan yaitu memudahkan jaringan pendidikan untuk masyarakat seluruh dunia. Hal tersebut membantu proses pendidikan tanpa mempertimbangkan jarak, kemudahan tersebut jugamemiliki kemanfaat pendidikan dapat diakses oleh seluruh masyakat.

Beberapa hal tersebut merupakan dampak positif pekembangan teknologi dalam kehidupan manusia. Kemudian dampak negatif dari perkembangan teknologi yaitu;

Pertama, sifat ketergantungan. Hal ini dapat mengganggu pola interaksi secara langsung dan mengarah pada sikap individual (kurang bersosial) masyarkat hari ini. Selain itu berdampak pada produktivitas dan mental masyarakat yang menurun.

Kedua, keamanan. Keamanan disini merupakan keamanan secara pribadi dan data secara umum. Penggunaan digital juga membahayakan keamaan karna, selalu menghimpun data penggunannya. hal tersebut rawan kebocoran dan pencurian data yang berujung pada ketidak amanan data tersebut.

Ketiga, serba teknologi, hal ini dapat dilihat perkembangan teknologi yang mengahpus peranan  manusia dan digantikan dengan teknologi yang ada (robot, aplikasi, AI dsb). Eksistensi manusia kian menghilang dan dapat menyebabkan pengangguran meningkat dengan cepat ataupun lambat.

Keempat, HOAX. Sudah tidak asing bagi kita, HOAX merupakan berita yang tidak memiliki kebenaran dan dibuat secara sadar dengan tujuan tertentu. Hari ini kita telah dihadapkan dengan ambius terhadap berita, antara yang akurat dengan tidak akurat. Hal ini menyebabkan mempengaruhi persepsi masyarkat luas yang dapat memicu kesalahpahaman masyarakat terhadap informasi tersebut.

Hal diatasnya beberapa hal dampak positif dan negatif dari pada perkembangan teknologi yang sangat pesat. Kita sebagai generasi muda bangsa, harus bijak dalam menyikapinya agar tidak terbawa arus perkembangan teknologi yang berlebihan untuk selalu menjadi penyeimbang antara kemajuan dan cultur promordial yang harus dijaga. Sebagai langkah awal dalam filtrasi kemajuan teknologi yaitu menumbuhkan kesadaran kritis. Kesadaran kritis ini yang kemudian dapat membaca atau analisis secara mendalam terhdap perkembangan teknologi. Tanpa dibaca dengan mendalam arus perkembangan tersebut mengakibatkan sesuatu hal yang berlebih yaitu berdampak negatif dalam individu maupun masyarakat.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELANTIKAN RAYA PMII SE-KOMISARIAT IAIN PONOROGO

Ketidakhadiran Dosen: Sebuah Kritik terhadap Krisis Tanggung Jawab Akademik